![$rows[judul]](https://www.dinamikaindonesia.co.id/asset/foto_berita/IMG_20250628_233645.jpg)
Banyuwangi - Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Festival Cokelat yang digelar di kawasan Wisata Wduk Sidodadi (WWS), Kecamatan Glenmore. Ia menilai, festival tahunan ini bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi sarana efektif untuk pemberdayaan masyarakat dan penguatan citra pariwisata lokal.
“Festival Cokelat ini adalah kegiatan positif yang memberi dampak langsung kepada masyarakat, terutama pelaku UMKM, petani kakao, dan pelaku pariwisata lokal. Saya sangat mengapresiasi inisiatif ini,” ujar Ruliyono, Minggu (22/6/2025).
Baca Juga : Ruliyono Himbau Sosialisasi Program Sekolah Rakyat Lebih Maksimal
Sebagai putra asli Glenmore, wilayah yang dikenal sebagai sentra perkebunan kakao, Ruliyono menyebut bahwa festival ini sangat dirindukan masyarakat. Menurutnya, kegiatan semacam ini mampu membangkitkan potensi ekonomi lokal yang berbasis komunitas sekaligus mengenalkan Glenmore sebagai destinasi unggulan Banyuwangi.
“Ini bukan hanya tentang cokelat, tetapi tentang semangat kolektif membangun daerah. Melalui festival ini, masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tapi juga pelaku utama dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif,” tegas politisi Partai Golkar tersebut.
Festival Cokelat Banyuwangi kembali digelar, menegaskan komitmen daerah dalam mempromosikan kakao-cokelat berkualitas. Kehadiran festival ini menjadi salah satu bukti kuat bahwa Banyuwangi sebagai penghasil cokelat terbaik dunia.
Festival tahunan ini dihelat di destinasi Wisata Waduk Sidodadi (WWS) yang berada di kawasan Perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 5 Kalirejo Kendenglembu, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu dan Minggu (21-22/6/2025).
Berbeda dari tahun sebelumnya yang digelar di Doesoen Kakao, lokasi tahun ini dipilih untuk membangkitkan potensi wisata yang ada di kawasan perkebunan.
Festival diramaikan berbagai suguhan dan atraksi menarik. Ada lomba Gandrung, jalan sehat gembira, lomba mewarnai, lomba fashion anak, hingga edukasi kakao untuk pelajar. Yang istimewa, selain lomba kuliner olahan cokelat, tahun ini juga ditambahkan kategori kopi dan gula, mengingat Glenmore adalah penghasil kedua komoditas tersebut. Inovasi ini menjadikan festival lebih meriah dari tahun sebelumnya.
“Kami dari DPRD akan terus mendorong agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah seperti Glenmore ini tidak hanya mendapat perhatian, tetapi juga dukungan nyata dalam bentuk kebijakan dan penganggaran,” pungkasnya.