![$rows[judul]](https://www.dinamikaindonesia.co.id/asset/foto_berita/47938421-460a-4b38-a961-080245b602c6.jpeg)
Rabu malam, 2 Juli 2025, rute penyeberangan Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) ke Gilimanuk (Bali) menyisakan duka. KMP Tunu Pratama Jaya, mengangkut 53 penumpang dan 12 kru—ditambah 22 kendaraan, termasuk 14 truk—berangkat pada pukul 22.56 WIB. Sekitar 23.20–23.35 WIB, kapal ini dilaporkan tenggelam tiba-tiba sebelum sempat merapat di Gilimanuk .
Baca Juga :
Detik-detik sebelum tragedi
Menurut operator penyeberangan, kapal mengirim sinyal darurat pada pukul 00.16 WITA melalui Channel 17, menginformasikan adanya kebocoran di ruang mesin. Hanya tiga menit kemudian, sistem listrik padam total (black out) dan kapal terbalik, lalu hanyut ke arah selatan laut .
Evakuasi dan korban
Tim SAR gabungan dari Basarnas Banyuwangi, Denpasar, polisi laut, dan TNI AL dikerahkan menggunakan sembilan kapal, termasuk kapal tunda dan RIB, meski dihadang gelombang hingga 2 meter . Hingga saat ini, dua jenazah berhasil dievakuasi, 20 orang selamat—banyak ditemukan tak sadarkan diri—dan 43 orang masih dinyatakan hilang
Dari Informasi yang diterima tenggelamnya kapal dikarenakan adanya kebocoran pada Lambung kapal dan lalu mengalami Black out
Tim SAR Gabungan sampai saat ini masih terus melakukan upaya Pencarian terhadap korban penumpang KMP Tunu Pratama Jaya