![$rows[judul]](https://www.dinamikaindonesia.co.id/asset/foto_berita/IMG_20211129_125726.jpg)
Dinamikaindonesia.co.id, Banyuwangi | Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, menyebut Bendung Karangdoro merupakan bendungan vital di Banyuwangi.
Bendungan ini mengairi sekitar 16.500 hektare lahan pertanian Banyuwangi yang tersebar di 12 kecamatan.
Bendung Karangdoro sendiri merupakan salah satu bangunan irigasi peninggalan Belanda dibangun tahun 1921.
Baca Juga : Melihat Konservasi Ikan Hasil Sinergi Dinas Pengairan dan Dinas Perikanan Banyuwangi
Dalam sejarah yang tercantum di koran Belanda, disebutkan pernah terjadi banjir besar di kawasan ini pada 1929. Bendungan pun rusak berat dan pada 1935 dimulai proses renovasi. Bendung resmi difungsikan kembali oleh kolonial Jepang pada tahun 1942.
“Sekitar seperempat sawah di Banyuwangi diairi dari bendungan ini. Jadi bendung ini sangat menopang sektor pertanian daerah," ungkap Guntur.
Dia meminta semua pihak agar menjaga Bendungan Karangdoro mulai hulu hingga hilir. Agar tetap terjaga kualitasnya. (*)